 |
Foto : Yt/wahana kepoh |
WARTA SEJARAH – Para pakar arkeologi menduga bahwa candi-candi tersebut merupakan yang tertua di Jawa yang dibangun pada masa kerajaan Tarumanegara yaitu abad ke-5 sampai abad ke-6 masehi
Candi ini terletak pada kedalaman dua meter di bawah permukaan sawah maka patung Buddha di atasnya seharusnya memiliki tinggi lebih dari empat meter
Candi ini awalnya merupakan sebuah gundukan tanah seperti bukit kecil yang oleh penduduk sekitar disebut wullur berbentuk lonjong dengan ketinggian dua meter dari permukaan tanah sawah dan sebagian lagi terkubur dua meter di bawah permukaan sawah di sekitarnya dan luasnya kurang lebih 500 M2
para pakar arkeologi menduga bahwa candi-candi tersebut merupakan yang tertua di Jawa yang dibangun pada masa kerajaan Tarumanegara yaitu abad ke-5 sampai abad ke-6 Masehi
Candi ini terletak pada kedalaman buah meter di bawah permukaan sawah menilik dari bentuknya Candi ini relatif lebih mendekati sempurna ketimbang candi yang lain disekitarnya pada penampang alas ke Candi terdapat semacam selasar atau jalan selebar satu setengah meter yang mengelilingi Candi juga terdapat batu yang disusun rapi menyerupai Taman
Candi ini tidak memiliki anak tangga karena memang Candi ini dibuat bukan untuk upacara di atasnya melainkan di bersembahyang di lebih jalan menuju Candi sudah dibeton dari perkampungan menuju posisi Candi
badan Candi sempurna hingga tanpa atas Candi yang berbentuk bunga Padma atau bunga teratai diduga di atas Candi tersebut terdapat patung Buddha Jika dilihat dari bangunan candi yang berukuran 19 kali 19 M maka patung Buddha di atasnya seharusnya memiliki tinggi lebih dari empat meter, secara administratif terletak di dua Wilayah Desa yaitu Desa Segaran Kecamatan dan Batujaya dan desa telagajaya Kecamatan pakisjaya Kabupaten Karawang Jawa Barat situs ini bernama Candi Jiwa
penelitian awal dilakukan pada tahun 1984 oleh tim arkeologi dari fakultas sastra Indonesia yang saat ini bernama Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Hal ini berdasarkan laporan dari penduduk sekitar yang menemukan benda-benda purbakala di area persawahan yang tertimbun tanah
Candi Jiwa mulai dipugar pada tahun 96 sampai 2001 oleh Direktorat perlindungan dan pembinaan peninggalan sejarah dan purbakala Departemen Pendidikan Nasional atau sekarang menjadi direktorat peninggalan purbakala Kebudayaan dan Pariwisata melalui Suaka peninggalan sejarah dan purbakala atau sekarang Balai pelestarian peninggalan purbakala bp3 Serang
lokasi Candi Jiwa merupakan area persawahan dan pemukiman penduduk sebagian besar bangunan purbakala di lokasi tersebut masih tertimbun dalam ulur atau lemahduwur atau tanah darat menyembul di antara persawahan
disebut Candi Jiwa memiliki sejarah yang cukup mistis , dari keterangan warga yang menghuni daerah di dekat Candi Jiwa bahwa dulunya ulur atau gundukan tanah yang menutupi Candi tersebut dilewati oleh kambing dan kambing tersebut mati tanpa sebab yang jelas, dari situ masyarakat sekitar menganggap tempat itu memiliki jiwa Karena tidak hanya sekali kambing yang melewati undur tersebut mati tanpa sebab yang jelas .
SUMBER : YT/WAHANA KEPOH