Pabrik Gula Popoh, Wonoayu, Sidoarjo (1946)

- Reporter

Kamis, 6 Januari 2022 - 23:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy



Warta Sejarah – Nampak area pabrik sudah rata dengan tanah. Pabrik Gula Popoh berdiri mulai 13 mei 1874 sebagai bagian dari pabrik gula Watutulis yang berada tidak jauh dari Wonoayu. 
Pabrik Gula Watutulis awalnya didirikan oleh Keluarga Loth. Namun pada tahun 1891 dimiliki oleh perusahaan perseroan NV Cultur Maatshapij Watoetoelis-Poppoh. 
Sayang pada tahun 1934 setelah terjadi krisis keuangan dunia menyusul kejatuhan harga gula dunia maka Pabrik Gula Popoh berhenti beroperasi, sedangkan Watutulis maaih beroperasi sampai saat ini. 
Pada masa pendudukan Jepang, Pabrik Gula Popoh dibawah penguasaan Dai Nippon Seito Kabushiki Kaisha, sebuah perusahaan yg mengurusi pabrik2 gula. Lebih lanjut di masa akhir perang dunia II beralih ke sebuah badan yg mengurusi bahan pangan yaitu Juyo Bushi Kodan. Di masa Jepang inilah area pabrik gula Popoh dihancurkan. Tidak jelas apa penyebabnya. Namun, gudang dan rumah2 dinas masih utuh sampai setelah masa kemerdekaan.
Kini, sangat disayangkan banyak dari sisa pabrik gula dan area rumah administratur yang indah ini sudah tidak berbekas. Hanya segelintir rumah2 lama yg masih tersisa. 
Rumah kepala mesin kini menjadi dinas pendidikan. Disamping barat polsek wonoayu masih terlihat dua rumah lawas. Kemudian tersisa sebuah bangunan kotak dibelakang puskesmas wonoayu yang menurut masyarakat, bekas dari safety box uang. Kemungkinan dulunya berada didalam rumah dinas administratur atau sering disebut rumah Besaran.
Sumber data : paparan Agung Widyanjaya saat acara Melacak Sejarah Wonoayu
Foto udara :
KITLV MLD20_08
Kutipan Teks : fb/Nikki Putrayana 

Lokasi Google Maps
PG. Poppoh
https://maps.app.goo.gl/9B71aLqA5PA31Hz79
Baca Juga   Rumah Sakit Militer Cimahi didirikan pada 1887, Ini Dia Sejarahnya

Berita Terkait

Diluar Nalar !! Dibawah Tanah Sawah Bertahun Dicangkul Ternyata Candi Tertua Di Jawa
Tiap hari digali pasir ya dan dilewati truk, ternyata dibawahnya adalah kampung pemujaan era Mataram Kuno
Candi Kethek: Tergerusnya Hindu-Buddha & Bangkitnya Agama Asli Jawa di Akhir Majapahit
Gedung Bank Indonesia Cirebon dan Uang Kertas 500 Rupiah
Legenda Gunung Galunggung, Hingga Asal Usul Tasikmalaya Jawa Barat
Gayatri Rajapatni, Perempuan Paling Berbahaya Dibalik Kejayaan Majapahit
Legenda Gunung Slamet Di Jawa Tengah, Hingga Mitosnya Ramalan Jayabaya
Menguak Hilangnya Keraton Majapahit
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 8 Mei 2023 - 08:53 WIB

Camat Balongan Dampingi BPP Balongan Lakukan “Ubinan” Di Desa Sudimampir Lor

Rabu, 3 Mei 2023 - 08:07 WIB

Jalan Poros Desa Tenajar Lor di Betonisasi Guna Tingkatkan Perekonomian Warga

Jumat, 28 April 2023 - 11:03 WIB

240 Siswa SMPN 1 Lumbir Akan Ngebeg Bareng di Alun-alun Purwokerto

Jumat, 28 April 2023 - 10:50 WIB

Dinas Sosial Reunifikasi Orang Terlantar di Exit Tol Kandeman

Senin, 24 April 2023 - 23:49 WIB

H. Turmin Pendiri STIKES Indramayu Wafat

Sabtu, 22 April 2023 - 07:08 WIB

Perayaan Unik Rayakan Malam Takbiran di Kabupaten Indramayu

Selasa, 18 April 2023 - 08:39 WIB

Polres Indramayu Siapkan Pengamanan Mudik 2023

Selasa, 18 April 2023 - 04:03 WIB

Ratusan Guru PAUD di Kota Pekalongan Terima THR

Berita Terbaru

Kabar Duka

H. Turmin Pendiri STIKES Indramayu Wafat

Senin, 24 Apr 2023 - 23:49 WIB