Warta Sejarah – Nampak area pabrik sudah rata dengan tanah. Pabrik Gula Popoh berdiri mulai 13 mei 1874 sebagai bagian dari pabrik gula Watutulis yang berada tidak jauh dari Wonoayu.
Pabrik Gula Watutulis awalnya didirikan oleh Keluarga Loth. Namun pada tahun 1891 dimiliki oleh perusahaan perseroan NV Cultur Maatshapij Watoetoelis-Poppoh.
Sayang pada tahun 1934 setelah terjadi krisis keuangan dunia menyusul kejatuhan harga gula dunia maka Pabrik Gula Popoh berhenti beroperasi, sedangkan Watutulis maaih beroperasi sampai saat ini.
Pada masa pendudukan Jepang, Pabrik Gula Popoh dibawah penguasaan Dai Nippon Seito Kabushiki Kaisha, sebuah perusahaan yg mengurusi pabrik2 gula. Lebih lanjut di masa akhir perang dunia II beralih ke sebuah badan yg mengurusi bahan pangan yaitu Juyo Bushi Kodan. Di masa Jepang inilah area pabrik gula Popoh dihancurkan. Tidak jelas apa penyebabnya. Namun, gudang dan rumah2 dinas masih utuh sampai setelah masa kemerdekaan.
Kini, sangat disayangkan banyak dari sisa pabrik gula dan area rumah administratur yang indah ini sudah tidak berbekas. Hanya segelintir rumah2 lama yg masih tersisa.
Rumah kepala mesin kini menjadi dinas pendidikan. Disamping barat polsek wonoayu masih terlihat dua rumah lawas. Kemudian tersisa sebuah bangunan kotak dibelakang puskesmas wonoayu yang menurut masyarakat, bekas dari safety box uang. Kemungkinan dulunya berada didalam rumah dinas administratur atau sering disebut rumah Besaran.
Sumber data : paparan Agung Widyanjaya saat acara Melacak Sejarah Wonoayu
Foto udara :
KITLV MLD20_08
Kutipan Teks : fb/Nikki Putrayana
Lokasi Google Maps
PG. Poppoh